30 Agustus 2015

Mengenal Sosok Fendy Sutrisna

Assalamualaikum Wr. Wb.
Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua dimudahkan dalam memahami dan menerapakan ilmu-Nya
Engineering merupakan bidang keilmuan yang diharapkan mampu merakayasa sedemikian rupa sesuai dengan tujuan untuk kehidupan yang lebih baik dan mudah. Sehingga orang dalam bidang engineering bisa merubah keadaan dari masa ke masa. Mereka yang bekerja sebagai engineering dituntun untuk mengoperasikan, memperbaiki, mengobservasi, bahkan menginovasi suatu temuan ke arah yang lebih baik dalam menjalani kehidupan.
Lah apa hubungan sosok Fendy Sutrisna dengan Engineering? Berikut profil singkatnya,
Fendy Sutrisna adalah salah satu lulusan mahasiswa teknik elektro ITB angkatan 2004 dan lulus dengan predikat cumlaude. Keahlian yang ditekuninya semasa kuliah di ITB adalah elektronika daya dan pembangkit listrik, dan energi terbarukan.
Fendy Sutrisna pernah menjadi juara di perlombaan Electrical Engineering Award (EEA 2007) se-Indonesia pada kategori elektroteknik untuk energi terbarukan dengan mendesain sebuah sistem elektronika daya dengan mikrokontroler untuk pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang mampu menghasilkan daya maksimum untuk segala kondisi apapun (MPPT : Maximum Power Point Tracker). Fendy Sutrisna juga berpengalaman dalam mendesain generator sinkron magnet permanen kutub banyak untuk aplikasi turbin angin dengan kecepatan putar rendah.
Fendy Sutrisna melanjutkan kuliah S2-nya ke Jepang, dan berhasil meraih gelar master dari Tokai University dengan tema penelitian yang dikuasai adalah proses pembuatan thin films dengan metode Ion-plating dan Magnetron Sputtering yang bisa berguna juga untuk proses pembuatan panel surya/PV.
Fendy Sutrisna bergabung juga dalam program GIANT (Global Initiative on Asian Specialized Nuclear Personnel Tokai University) dan berkesempatan belajar banyak hal tentang pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).
Hampir setengah PLTN yang ada di Jepang pernah dikunjunginya dan merupakan satu-satunya orang Indonesia yang beruntung pernah berdiri diatas reaktor nuklir yang sedang beroperasi di Fukushima – Jepang.
Pada saat terjadi kecelakaan Fukushima 12 Maret 2011, Kadek Fendy Sutrisna mendaftar menjadi tenaga relawan di KBRI Tokyo, untuk membantu pemerintah Indonesia dalam memberikan informasi yang akurat tentang perkembangan kondisi reaktor nuklir dan radiasi-nya paska terjadi ledakan reaktor.
Saat ini, Fendy Sutrisna bekerja di Toshiba – Jepang dalam mendesain generator kutub banyak atau kecepatan rendah untuk aplikasi pembangkit listrik tenaga air (PLTA).

Apa nggak keren tuh orang?

Walaupun dia kerja di Jepang sono, dia sering pergi ke Indonesia dan mengajukan diri untuk aktif apabila PLN/Indonesia berniat untuk membangun Industri generator di Indonesia.

Hebat benerkan ini orang! Udah kerja di Toshiba masih aja pengin aktif di Indonesia. Salut sama orang yang masih mikir keadaan bangsa-nya yang membutuhkan pengabdiaanya. Doakan saja supaya PLN/Pemerintah secepatnya membangun industri generator. Program Presiden Joko Widodo perihal tercapainya pembangunan 35000 MW tidak sepenuhnya swasta apalagi asing untuk nikmatin. Tetaplah pilih PLN sebagai national main company dan aktif membuat industri peralatan listrik.

Jadi, saya dengan bangga akan memposting catatan Fendy Sutrisna karena jarang-jarang orang yang sudah kerja di luar negeri mau aktif membangun bangsanya. Mari kita dukung harapan kang Fendy Sutrisna untuk menghadirkan industri listrik dalam negeri.

Sekian pengenalan sosok inspiratif electrical engineering kita. Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wR wB.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar