Assalamualaikum Wr. Wb.
Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua dimudahkan dalam memahami dan menerapakan ilmu-Nya
Engineering merupakan bidang keilmuan yang diharapkan mampu merakayasa sedemikian rupa sesuai dengan tujuan untuk kehidupan yang lebih baik dan mudah. Sehingga orang dalam bidang engineering bisa merubah keadaan dari masa ke masa. Mereka yang bekerja sebagai engineering dituntun untuk mengoperasikan, memperbaiki, mengobservasi, bahkan menginovasi suatu temuan ke arah yang lebih baik dalam menjalani kehidupan.
Lah apa hubungan sosok Fendy Sutrisna dengan Engineering? Berikut profil singkatnya,
Fendy Sutrisna adalah salah satu
lulusan mahasiswa teknik elektro ITB angkatan 2004 dan lulus dengan predikat
cumlaude. Keahlian yang ditekuninya semasa kuliah di ITB adalah elektronika
daya dan pembangkit listrik, dan energi terbarukan.
Fendy Sutrisna pernah menjadi
juara di perlombaan Electrical Engineering Award (EEA 2007) se-Indonesia pada
kategori elektroteknik untuk energi terbarukan dengan mendesain sebuah sistem
elektronika daya dengan mikrokontroler untuk pembangkit listrik tenaga surya
(PLTS) yang mampu menghasilkan daya maksimum untuk segala kondisi apapun (MPPT
: Maximum Power Point Tracker). Fendy Sutrisna juga berpengalaman dalam
mendesain generator sinkron magnet permanen kutub banyak untuk aplikasi turbin
angin dengan kecepatan putar rendah.
Fendy Sutrisna melanjutkan kuliah
S2-nya ke Jepang, dan berhasil meraih gelar master dari Tokai University dengan
tema penelitian yang dikuasai adalah proses pembuatan thin films dengan metode
Ion-plating dan Magnetron Sputtering yang bisa berguna juga untuk proses
pembuatan panel surya/PV.
Fendy Sutrisna bergabung juga
dalam program GIANT (Global Initiative on Asian Specialized Nuclear
Personnel Tokai University) dan berkesempatan belajar banyak hal tentang
pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).
Hampir setengah PLTN yang ada di
Jepang pernah dikunjunginya dan merupakan satu-satunya orang Indonesia yang
beruntung pernah berdiri diatas reaktor nuklir yang sedang beroperasi di
Fukushima – Jepang.
Pada saat terjadi kecelakaan
Fukushima 12 Maret 2011, Kadek Fendy Sutrisna mendaftar menjadi tenaga relawan
di KBRI Tokyo, untuk membantu pemerintah Indonesia dalam memberikan informasi
yang akurat tentang perkembangan kondisi reaktor nuklir dan radiasi-nya paska
terjadi ledakan reaktor.
Saat ini, Fendy Sutrisna bekerja
di Toshiba – Jepang dalam mendesain generator kutub banyak atau kecepatan
rendah untuk aplikasi pembangkit listrik tenaga air (PLTA).
Apa nggak keren tuh orang?
Walaupun dia kerja di Jepang sono, dia sering pergi ke Indonesia dan mengajukan diri untuk aktif apabila PLN/Indonesia berniat untuk membangun Industri generator di Indonesia.
Hebat benerkan ini orang! Udah kerja di Toshiba masih aja pengin aktif di Indonesia. Salut sama orang yang masih mikir keadaan bangsa-nya yang membutuhkan pengabdiaanya. Doakan saja supaya PLN/Pemerintah secepatnya membangun industri generator. Program Presiden Joko Widodo perihal tercapainya pembangunan 35000 MW tidak sepenuhnya swasta apalagi asing untuk nikmatin. Tetaplah pilih PLN sebagai national main company dan aktif membuat industri peralatan listrik.
Hebat benerkan ini orang! Udah kerja di Toshiba masih aja pengin aktif di Indonesia. Salut sama orang yang masih mikir keadaan bangsa-nya yang membutuhkan pengabdiaanya. Doakan saja supaya PLN/Pemerintah secepatnya membangun industri generator. Program Presiden Joko Widodo perihal tercapainya pembangunan 35000 MW tidak sepenuhnya swasta apalagi asing untuk nikmatin. Tetaplah pilih PLN sebagai national main company dan aktif membuat industri peralatan listrik.
Jadi, saya dengan bangga akan memposting catatan Fendy Sutrisna karena jarang-jarang orang yang sudah kerja di luar negeri mau aktif membangun bangsanya. Mari kita dukung harapan kang Fendy Sutrisna untuk menghadirkan industri listrik dalam negeri.
Sekian pengenalan sosok inspiratif electrical engineering kita. Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wR wB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar